“Saya mengenal Jeffrey dari sosial media dan terkesan dengan kejujuran, keterbukaan, dan pelayanannya. Pertemanan kami berawal dari Facebook yang terus berlanjut interaksi dengan projek pelayanan, Zoom Meeting, dan saling berbagi di WhatsApp. Membaca buku ini mengingatkan saya kepada buku dari Simone Weil yang berjudul “Gravity and Grace” di mana saya mendapatkan perbedaan dan keunggulan utama Kekristenan terletak pada fakta bahwa Kekristenan tidak [saja] mencari obat spiritual untuk penderitaan tapi mencari kegunaan spiritual untuk penderitaan. Buku ini membahas baik obat spiritual dari penderita depresi maupun kegunaan spiritual dari depresi. Ungkapan jujur dari Jeffrey dalam berbagai bentuk genre literature dari prosa akademik yang panjang, esai pendek, puisi, himne, refleksi, kesaksian serta banyak bentuk lainnya, membawa pembaca awam kepada teologi Reformed Injili dan makna depresi dari berbagai sudut pandang. Jeffrey dalam malam gelap jiwanya menjelajah ke berbagai solusi dari psikologi, pengobatan modern, dan alternatifnya. Bab yang paling berkesan buat saya pribadi adalah kegunaan depresi dalam rumah sakit yang mengubah paradigma dan mindset sebagai obyek penderita (victim) menjadi pelayan Tuhan yang beristirahat sekaligus efektif berbagian dalam pekabaran Injil dan kesembuhan orang lain. Bab ini unik sekaligus komprehesif namun tidak pernah saya baca di buku mana pun. Sekilas orang mungkin tidak tertarik membaca kelemahan pribadi yang terluka dipaparkan demikian terbuka dan begitu lugas, namun, di balik itu semua, saya melihat pekerjaan Tuhan yang luar biasa yang tidak mungkin dilakukan kebanyakan orang melalui seorang Jeffrey Lim dalam buku ini seperti Injil yang terbuka.”