“Rasa haru selalu muncul setiap kali saya membaca untaian kalimat dari buku ini. Bagaimana tidak tersentuh ketika saya menyadari betapa sulitnya seorang yang pernah terdiagnosa dengan schizoaffective disorder dan harus mengonsumsi obat-obatan psikotik namun telah berhasil merangkum seluruh proses kehidupannya dan menuliskannya dengan apik dan epic dalam sebuah buku yang begitu memberkati. Dalam perjumpaan Ko Jeffrey (penulis) dengan Kristus, semua gejala dari gangguan mental yang pernah dialaminya telah diproses dan terus disempurnakan. Ko Jeffrey terus berjuang dan terus dimenangkan. Sangat wajar jika penderita gangguan schizoaffective disorder mengalami hambatan yang sangat besar dalam fungsi kehidupannya dan bahkan dampaknya sangat terasa menyulitkan dan membawa derita bagi penderitanya maupun bagi orang – orang terdekatnya, namun Ko Jeffrey telah bermetamorfosa. Ko Jeffrey tidak tinggal diam dengan gangguan mental yang dideritanya. Dengan anugerah kecerdasan yang luar biasa, keinginan kuatnya untuk pulih dan menjadi berkat buat banyak orang, serta dikuatkan oleh cinta kasih dari orang – orang yang Tuhan anugerahkan hadir di sekelilingnya, masih ditambah lagi dengan kehausan akan ilmu dan penerapan teknik – teknik psikoterapi yang dipelajarinya, Ko Jeffrey telah berhasil mengepakkan sayapnya dan menjadi kupu – kupu indah yang menginspirasi banyak orang. Buku ini akan menjadi rekomendasi yang menginspirasi, baik bagi klien-klien di Pusat Rehabilitasi yang kami layani, maupun bagi keluarga penderita dan caregiver-caregiver yang melayani orang dengan gangguan kejiwaan, juga bagi mahasiswa psikologi dan teologi atau siapapun yang tertarik dengan pelayanan kejiwaan. Congratulation, Ko Jeffrey. Terima kasih karena telah terus berjuang, terima kasih telah menceritakan kelemahan dan kerapuhan yang pernah dirasakan, namun tak berhenti dalam kelemahan, sebaliknya telah menyuarakan kemenangan dalam setiap proses pemulihannya. Goresan luka dari hati yang tersakiti, dalam perjumpaannya secara pribadi dengan Kristus, telah diubahkan dan diwujudkan menjadi goresan pena yang menginspirasi”