“Saya mengenal Jeffrey di Sydney dan melayani bersama-sama di gereja Indonesian Presbyterian Church. Kita juga adalah teman serumah selama beberapa tahun sebelum dia kembali ke Indonesia. Dulu kita sering berbagi tentang pergumulan hidup masing-masing dan saya melihat sendiri bagaimana Jeffrey bergumul dengan penyakitnya di masa itu. Bersyukur melihat karya Tuhan dalam kehidupan Jeffrey yang boleh dibagikan lewat buku ini. Bukan hal yang mudah untuk bergumul dengan penyakit mental selama bertahun-tahun dan tetap berpegang kepada janji Tuhan dalam Firman-Nya. Buku ini adalah buku yang sangat jujur dan lahir dari pergumulan pribadi. Sewaktu saya membaca, saya seperti membayangkan Jeffrey sendiri yang berbicara berbicara langsung kepada saya. Sepertinya Jeffrey rindu menjangkau teman-teman yang juga menderita penyakit mental dan mengajak mereka untuk tetap berpegang dan berharap pada Kristus. Buku ini juga adalah buku teologi. Jeffrey menulis banyak doktrin-doktrin Kristen yang dalam tentang Allah, tentang manusia dan tujuan hidup, dan bagaimana Allah mengasihi dan mau menolong manusia termasuk mereka yang bergumul dengan penyakit mental. Pendekatan Jeffrey dalam buku ini menurut saya sangat holistik atau menyeluruh. Dia melihatnya tidak hanya dari sisi rohani, tapi juga dari segi medis dan psikologi karena memang manusia ini kompleks yang terdiri dari tubuh, jiwa dan roh. Komunitas dan keluarga juga sangat berperan besar dalam kehidupan penderita penyakit ini dan penulis tidak lupa untuk memasukkan ini ke dalam tulisannya. Secara pribadi, saya sangat menikmati membaca buku ini. Tidak hanyak tulisan, tapi juga ada biografi, lagu, puisi dan buku ini banyak mengutip ayat-ayat Alkitab. Semua ini digabung dan dikemas dalam satu tulisan yang saya yakin akan memberikan kekuatan, penghiburan, dan pengharapan dalam Yesus Kristus kepada saudara seiman yang bergumul dengan penyakit mental bahwa Tuhan kita mengerti pergumulan mereka, hidup mereka berarti di mata Tuhan dan bisa dipakai untuk kemuliaan Tuhan dan berguna bagi sesama. Soli Deo Gloria”